Makna Hari Tumpek Landep Bagi Umat Hindu Bali
Makna Hari Tumpek Landep Bagi Umat Hindu Bali – Hari raya Tumpek Landep merupakan salah satu hari raya umat Hindu.
Hari suci ini datang setiap enam bulan atau 210 hari berdasarkan hitungan pawukon yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Landep.
Tumpek Landep jatuh pada hari Sabtu, 30 Desember 2023. Pada hari suci Tumpek Landep di lakukan upacara pada benda-benda tajam seperti keris dan benda tajam lainnya.
Tumpek berasal dari kata Tampa yang memiliki arti Turun. Tampa dalam kamus Jawa Kuna Indonesia mendapatkan sisipan kata “UM”, sehingga berubah menjadi Tumampak yang berartinya Berpijak.
Kemudian kata ini mengalami persenyawaan huruf “M” sehingga berubah menjadi “Tumpek”. Dapat disimpulkan bahwa hari suci Tumpek merupakan hari peringatan turunnya manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ke Bumi.
Baca juga :
Tumpek Landep juga dikatakan berasal dari dua kata yakni “Tumpek” dan “Landep”. Tumpek berasal dari kata “Metu” yang berarti Bertemu dan “Mpek” yang berarti Akhir.
Jadi dapat dikatakan bahwa “Tumpek” merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, yang dimana Panca Wara yang diakhiri dengan Kliwon dan Sapta Wara diakhiri dengan Saniscara. Sedangkan Landep sendiri memiliki arti Tajam atau Runcing. Maka, pada hari Tumpek Landep dilakukan upacara pada benda-benda tajam seperti keris dan benda tajam lainnya.
Makna Hari Raya Tumpek Landep
Berbeda dengan Tumpek Wayang, pada saat ini, umat Hindu memaknai hari raya Tumpek Landep sebagai hari penyucian terhadap benda-benda, seperti keris dan tombak. Bahkan saat ini dimaknai sebagai hari penyucian terhadap benda-benda lainnya, seperti mobil, motor dan berbagai benda lainnya.
Perayaan dengan pemberian banten pada benda-benda tersebut memiliki makna agar Sanghyang Widhi Wasa dalam menifestasinya sebagai Sanghyang Pasupati berkenan memberikan anugerah terhadap benda-benda tersebut.
Selain itu, Tumpek Landep juga bermakna sebagai pemujaan dan rasa syukur kepada Hyang Pasupati atas segala ciptaannya. Sehingga manusia dapat menggunakan ketajaman Jnana (pikiran/idep, logika dan ilmu pengetahuannya).
Sehingga berhasil mengolah logam-logam yang di pergunakan untuk melancarkan segala usaha untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Lazimnya pada tumpek ini di kategorikan sebagai sarwa senjata-senjata yang dari logam, pada hal yang utama bagaimana ketajaman dari Jnanam kita yang di anugerahi oleh sang maha pencipta.
Jadi, Hari raya Tumpek Landep dilaksanakan untuk memohon keselamatan kehadapan Sanghyang Pasupati. Manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sebagai Dewa Pencipta dan Pemilik peralatan yang terbuat dari besi, perak, emas dan yang lainnya.
Juga sebagai wujud atau simbol puji syukur umat Hindu ke hadapan Sang Hyang Widhi yang telah memberikan pengetahuan dan segala kempampuan.
Banten Tumpek Landep
Dalam hari raya Tumpek Landep, tentunya umat Hindu di Bali akan menyiapkan sarana persembahan (Banten). Dalam hari raya ini, tentunya akan memerlukan banten pasupati untuk benda-benda di sakralkan. Beberapa benda-benda sakral, seperti keris, pratima, barong, rangda, pis bolong, rerajahan, penggunaan simbol-simbol dan yang lainnya. Benda-benda sakral tersebut tentunya akan di upacarai pada Tumpek Landep.
Ada beberapa tingkatan upacara pada hari ini, sebagai berikut :
1. Tingkatan nista/ paling sederhana
Sarana banten menggunakan : Canang sari, dupa pasupati dan tirta pasupati.
2. Tingkatan madya/ menengah
Sarana banten menggunakan : Banten peras, daksina atau pejati.
3. Tingkatan utama / Terlengkap
Sarana banten menggunakan : Sesayut pasupati, banten prayascita, soroh alit, banten durmanggala dan pejati.
Mantra Tumpek Landep
Mantra Pasupati
Om Sanghyang Pasupati Ang-Ung Mang ya namah svaha
Om Brahma astra pasupati, Visnu astra pasupati, Siva astra pasupati,
Om ya namah svaha
Om Sanghyang Surya Chandra
tumurun maring Sanghyang Aji Sarasvati
tumurun maring Sanghyang Gana,
Angawe pasupati maha sakti,
Angawe pasupati maha siddhi,
Angawe pasupati maha suci,
Angawe pangurip maha sakti,
Angawe pangurip maha siddhi,
Angawe pangurip maha suci,
angurip sahananing raja karya teka urip (3x)
Om Sanghyang Akasa Pertivi pasupati, angurip “…………..”
Om eka vastu avighnam svaha
Om Sang-Bang-Tang-Ang-Ing-Nang-Mang-Sing-Wang-Yang-Ang-Ung-Mang
Om Brahma Pasupati
Om Visnu Pasupati
Om Siva sampurna ya namah svaha
Sekian artikel tentang Makna Hari Tumpek Landep Bagi Umat Hindu Bali. Semoaga bermanfaat dan dapat membantu anda untuk mengetahui makna dari Tumpek Landep. Jangan lupa untuk simak berbagai artikel menarik tentang makna hari raya di Bali hanya di Loker Bali Info Blog. Follow juga Instagram @lokerbali.info untuk mendapatkan informasi lowongan kerja terbaru di Bali.