Manfaat Mengikuti Kepanitiaan Kegiatan Kampus

Manfaat Mengikuti Kepanitiaan Kegiatan Kampus – Menjadi mahasiswa merupakan kebanggan tersendiri bagi kalian yang baru menyelesaikan sekolah di tingkat SMA. Rasanya seperti kalian sudah memasuki tahap baru dalam kehidupan yang berisi tantangan-tantangan yang lebih menarik. Label ‘dewasa’ pun sudah di cap-kan pada diri kalian oleh orang-orang sekitar seperti misalnya yang terdekat adalah keluarga.

Kalian sudah tidak lagi dianggap anak-anak yang kesana kemari harus ditemani. Bahkan kalian akan dianggap sudah mampu mengambil keputusan untuk masa depan kalian baik di bidang pendidikan, pekerjaan maupun percintaan.

Memasuki dunia perkuliahan sebagai mahasiswa pastinya akan diwarnai oleh seabrek kegiatan organisasi yang tidak seperti sewaktu SMA. Ketika menjadi mahasiswa, kalian akan diarahkan untuk menjadi aktif dalam kegiatan-kegiatan kampus sebagai panitia. Mungkin sebagai mahasiswa baru yang menyukai tantangan, kalian akan dengan mudah tertarik untuk bergabung dalam kegiatan kepanitiaan di kampus.

Baca juga : Daftar Kampus Swasta di Bali

Namun ada juga sebagian mahasiswa baru yang akan pikir-pikir dulu untuk gabung kepanitiaan karena menganggap belajar lebih penting. Nah kalau seperti itu, sebenarnya penting gak sih ikut aktif dalam kepanitiaan kampus?

Berbicara mengenai penting atau tidak, dalam artikel ini akan mengupas sedikit tentang manfaat mengikuti kepanitiaan kegiatan kampus yang akan berguna untuk nanti sebagai bekal memasuki dunia kerja.

1. Belajar untuk tidak membawa segala hal ke perasaan alias gak baper

Ketika kalian mengikuti kegiatan kepanitiaan di kampus, kalian akan bertemu para senior yang memiliki karakter berbeda-beda. Ada senior yang galak, senior yang baik, dan senior yang adem ayem gak jelas. Dalam kepanitiaan kalian akan bekerja dengan para senior yang beraneka rupa itu. Tentu saja itu akan mempengaruhi psikis kalian ketika bekerja bersama mereka.

Tak jarang dalam menyelesaikan pekerjaan kepanitiaan, terjadi miss communication yang berujung pada pertengkaran-pertengkaran kecil. Sebenarnya dalam dunia kerja, terjadi miss communication adalah hal yang wajar semasih dalam batas normal dan dapat diterima oleh akal sehat. Kadang sebagai adik tingkat yang menjadi titik awal munculnya miss communication tersebut, perasaan bersalah seketika menyelimuti dan membuat tidak enak hati.

Perasaan tidak enak hati tersebut bisa mempengaruhi kinerja karena membuat pikiran terbebani oleh rasa bersalah. Apalagi kalau kating (kakak tingkat) yang galak tiba-tiba marah dengan kata-kata yang tidak enak di dengar yang makin membuat perasaan tidak nyaman. Padahal sebenarnya hal-hal seperti itu tidak perlu dimasukkan ke dalam hati.

Kesalahan-kesalahan yang terjadi selama menjalankan tugas sebenarnya dapat dievaluasi di akhir kegiatan untuk kemudian dijadikan pelajaran ke depannya agar tidak terulang lagi. Demikian juga halnya dalam dunia kerja. Sebagai manusia yang jauh dari sempurna, kita tentu tak luput dari kesalahan. Yang perlu kalian catat adalah, salah itu wajar, yang tidak wajar adalah mengulang kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya.

Baca Juga : Apa saja Manfaat Magang di Perusahaan bagi Mahasiswa?

Jadi kalau melakukan kesalahan-kesalahan kecil dalam bekerja, jangan dibawa perasaan alias jangan baper. Akui kesalahan kalian dan segeralah minta maaf, kemudian perbaiki kesalahan tersebut dan jangan sampai terulang lagi.

Baca juga : Daftar Kampus Negeri di Bali

2. Belajar menganalisa situasi dan kondisi

Mengurus dan bertanggungjawab atas suatu kegiatan baik besar maupun kecil menuntut kalian untuk dapat menganalisa situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Ketika kalian berkecimpung ke dunia organisasi dan aktif berpartisipasi sebagai panitia dalam kegiatan-kegiatan organisasi kampus, kalian akan familiar dengan istilah rapat rapat dan rapat.

Pada saat rapat, secara konsepsi akan dibahas mengenai kegiatan yang akan kalian laksanakan. Namun tidak menutup kemungkinan apa yang telah disepakati pada saat rapat, berubah pada saat eksekusi di lapangan karena sesuatu dan lain hal.

Ketika menghadapi situasi seperti ini, sebagai seorang panitia kalian dituntut untuk menganalisa situasi dan kondisi untuk kemudian mengambil tindakan penyelesaian dari masalah yang kalian hadapi di lapangan. Begitu pula halnya dengan ketika memasuki dunia kerja.

Kalian akan menghadapi beberapa situasi tak terduga yang harus kalian temukan sendiri solusi pnyelesaiannya. Oleh karena itu, belajar untuk menganalisa situasi dan kondisi sangat bermanfaat untuk kehidupan kerja kalian nantinya.

3. Belajar memahami karakter orang lain

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ketika mengikuti kepanitiaan di kampus kalian akan menghadapi senior dengan berbagai macam karakter. Tidak hanya senior, bahkan juga teman seangkatan hingga adik tingkat alias junior kalian. Pada dasarnya, setiap manusia terlahir dengan sifat dan watak yang berbeda. Hal itu merupakan kodrat alamiah yang tidak bisa kita tentukan atau paksakan. Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk memahami karakter orang lain dan menjadi pribadi yang flexible sehingga dapat dengan mudah membaur dengan masyarakat.

Baik di kepanitiaan ataupun dunia kerja, memahami karakter orang adalah salah satu kunci keberhasilan. Jangan pernah merasa kalah ketika harus mengalah. Menjadi pribadi yang berhati besar akan membawa kalian pada kebahagiaan lahir batin.

4. Belajar untuk gampang bergaul dengan orang lain

Dalam kepanitiaan kampus, kalian akan bertemu banyak orang baru. Begitu pula halnya dalam dunia kerja yang akan mempertemukan dengan orang-orang baru yang berasal dari beragam daerah. Semakin banyak orang baru yang kalian temui juga berdampak pada wawasan yang kalian miliki. Berbagi cerita dan informasi akan memperkaya wawasan kalian terhadap pengetahuan umum atau fenomena-fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.

Semakin banyak orang baru yang kalian temui yang dapat memperkaya wawasan kalian, semakin luas pula ruang lingkup relasi yang kalian miliki.

5. Belajar untuk bekerja dengan deadline dan dibawah tekanan

Pada umumnya kerja dalam kepanitiaan bersifat volunteer atau sukarela tidak dibayar. Namun pekerjaan yang harus kalian selesaikan tak jarang jumlahnya seabrek alias banyak banget. Belum lagi jika kalian harus bekerja dengan kepala bidang atau kepala divisi atau koordinator divisi yang galak dan punya kebiasaan memberi pekerjaan berdekatan dengan deadline. Ditambah lagi tangungjawab untuk mengerjakan tugas-tugas mata kuliah. Kondisi tersebut membuat kalian berada di bawah tekanan dan tak jarang menimbulkan stress. Hal serupa pun dapat terjadi di dunia kerja. Ketika pekerjaan kalian sangat banyak, ditambah deadline sudah di depan mata, dan si bos galaknya kebangetan. Jika tidak terbiasa dengan kondisi seperti itu, kalian akan mudah stress dan ingin berhenti saja dari pekerjaan. Padahal kondisi tersebut adalah wajar terjadi sekali dua kali dalam dunia kerja.

Jadi jika kalian sudah terbiasa dengan kondisi tersebut sejak menjadi mahasiswa, tentu bukan masalah yang besar ketika kondisi serupa dihadapi di dunia kerja.

Nah itulah beberapa manfaat mengikuti kepanitiaan kegiatan kampus yang bisa kalian dapatkan. Cukup banyak dan sangat bermanfaat bukan? Jadi tidak usah takut untuk bergabung menjadi panitia dalam kegiatan kampus. Asal jangan lupa membagi waktu untuk belajar ya! Setelah menyelesaikan pendidikan di kampus, kalian tentu akan melanjutkan ke dunia kerja. Mungkin beberapa dari kalian akan bingung untuk memilih pekerjaan seperti apa yang kira-kira cocok dengan kalian. Nah daripada bingung-bingung, yuk intip artikel Tips Memilih Pekerjaan Yang Cocok sebagai referensi bacaan kalian sebelum menentukan tempat bekerja kalian.

Dapatkan info lowongan marketing dan lowongan admin terbaru hanya di Loker Bali Info.

Semoga sukses selalu!