Mengenal Gamelan Bali, Alat Musik Tradisional Pulau Dewata

Mengenal Gamelan Bali, Musik Tradisional Khas Pulau Dewata

Bali tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan budayanya yang memukau. Salah satu warisan budaya di Bali adalah Gamelan Bali.

Musik tradisional Bali yang sering dimainkan di acara keagamaan maupun pertunjukan kesenian di Bali. Sama seperti tari – tarian Bali, Gamelan Bali  mencerminkan nilai-nilai spiritual, sosial, dan estetika yang tinggi.

Dalam artikel ini mari kita lebih mengenal tentang Gamelan Bali, jenis – jenis Gong Bali, dan juga membahas tentang pertunjukan Gong Kebyar yang biasanya dipentaskan di Pesta Kesenian Bali setiap tahunnya.

Baca Juga : Barong Bali: Kisah, Makna, dan Tradisi yang Sarat Nilai Spiritual

Jenis – Jenis Gamelan Bali

Hingga saat ini, terdapat sekitar 25 hingga 30 genre karawitan Bali yang diklasifikasikan berdasarkan jenis instrumen, fungsi, dan bahasa. Karena keragamannya, Gamelan Bali dikelompokkan menjadi tiga kategori utama berdasarkan periode waktu, yaitu:

Gamelan Wayah (gamelan tua)

Jenis ini diperkirakan telah ada sebelum abad ke-15. Umumnya didominasi oleh alat-alat berbentuk bilah dan belum dilengkapi oleh kendang. Kalaupun ada kendang, peranannya tidak begitu menonjol.

Beberapa gamelan yang termasuk dalam kategori ini meliputi:

  • Angklung
  • Gender Wayang
  • Baleganjur
  • Genggong
  • Bebonangan
  • Gong Beri
  • Caruk
  • Gong Luwang
  • Gambang
  • Selonding

Gamelan Madya

Jenis ini diperkirakan muncul pada kisaran abad ke-16 hingga ke-19. Ini adalah barungan gamelan di mana kendang sudah digunakan bersama dengan instrumen-instrumen berpencon. Keberadaan kendang dalam kategori ini telah memainkan peranan penting.

Beberapa gamelan yang termasuk dalam golongan madya antara lain:

  • Batel Barong
  • Bebarongan
  • Joged Pingitan
  • Penggambuhan
  • Gong Gede
  • Pelegongan
  • Semar Pagulingan.

Baca Juga : Leak Bali : Asal – Usul dan Kisah Mistisnya yang Melegenda

Gamelan Anyar (gamelan baru)

Jenis ini diperkirakan muncul pada kisaran abad ke-20 dengan ciri-ciri yang lebih menonjolkan permainan kendang.

Beberapa gamelan dalam kategori ini termasuk:

  • Adi Merdangga
  • Manikasanti
  • Bumbung Gebyog
  • Semaradana
  • Bumbang
  • Gong Suling
  • Geguntangan
  • Jegog
  • Genta Pinara Pitu
  • Kendang Mabarung
  • Gong Kebyar
  • Okakan atau Grumbungan
  • Janger
  • Tektekan
  • Joged Bumbung.

Sumber : babadbali.com

Instrumen Musik Dalam Gamelan Bali

para penabuh Bali (pemain alat musik) akan berperan untuk memainkan alat musik khas Bali dalam setiap pergelaran Gamelan Bali. Berikut ini adalah instrumen – instrumen musik yang ada di Gamelan bali:

  • Angklung
  • Babende
  • Cengceng
  • Gangsa Kantilan
  • Gangsa Pamade
  • Gender
  • Genggong
  • Gentorag
  • Gong
  • Gong Beri
  • Gong Pulu
  • Jegogan
  • Kajar
  • Kantilan
  • Kemong
  • Kempli
  • Kempur
  • Kendang
  • Ketuk
  • Kuwir
  • Pemade
  • Rebab
  • Rebana
  • Reong
  • Ricik
  • Suling
  • Tawa-tawa
  • Tingklik
  • Trompong
  • Ugal

Sejarah dan Perkembangan

Mengutip dari wikipedia, sesuai dengan jenis gamelan, Gamelan Wayah menjadi yang tertua. Terdapat beberapa jenis yang masuk dalam Gamelan Wayah salah satunya adalah Gamelan Gambang.

Keberadaan Gamelan Gambang berawal dari konflik internal di Kerajaan Gelgel. Perselisihan terjadi ketika Gusti Ngurah Klanting, salah satu putra Dalem Waturenggong (1460-1550), menolak menerima kenyataan bahwa kakaknya, I Gusti Ngurah Tabanan, diangkat sebagai raja.

Mengetahui hal ini, Dalem Waturenggong memberikan tugas yang tampaknya mustahil kepada Gusti Ngurah Klanting sebagai bentuk hukuman, yaitu mencari lontar milik wong gamang (makhluk halus).

Tanpa diduga, Gusti Ngurah Klanting berhasil menyelesaikan tugas tersebut dan membawa lontar yang diminta. Dalem Waturenggong terkejut karena lontar itu ternyata benar-benar sesuai dengan yang ia harapkan.

Peristiwa ini akhirnya menyebabkan pembagian kerajaan menjadi dua. Namun, sebelum Gusti Ngurah Klanting resmi dinobatkan sebagai raja, ia diminta untuk menciptakan seperangkat gamelan berdasarkan gending-gending yang tertulis dalam lontar tersebut.

Dari sinilah Gamelan Gambang lahir, dengan namanya diambil dari lontar wong gamang. Sejak saat itu, gamelan ini digunakan sebagai bagian dari upacara Ngaben (Pitra Yadnya), dan berdasarkan petunjuk dari Gusti Ngurah Klanting, masyarakat mulai memanfaatkannya sebagai musik pengiring dalam prosesi Ngaben.

Perkembangan Gamelan Bali juga dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan di Bali, yang mendukung seni dan budaya sebagai bagian dari identitas mereka.

Pada awal abad ke-20, muncul Gong Kebyar, sebuah bentuk gamelan yang dinamis dan ekspresif, yang kemudian menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Bali maupun internasional.

Baca Juga : Tari Kecak : Tarian Tradisional Bali yang Mendunia

Peran Gamelan Bali dalam Kehidupan Masyarakat

Gamelan Bali memegang peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Bali:

Fungsi Religius

Gamelan digunakan sebagai pengiring upacara di pura dan ritual keagamaan, menciptakan suasana sakral dan khidmat.

Fungsi Sosial

Gamelan menjadi media pembelajaran nilai-nilai budaya dan sarana interaksi masyarakat, memperkuat solidaritas komunal.

Fungsi Hiburan

Gamelan juga menjadi bagian dari pertunjukan seni, festival, dan atraksi pariwisata, menarik minat wisatawan domestik maupun internasional.

Pelestarian dan Perkembangan Modern Gamelan Bali

Di era modern, Gamelan Bali menghadapi tantangan dalam hal regenerasi seniman dan persaingan dengan hiburan modern. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan melalui pendidikan formal di sekolah seni, sanggar-sanggar tradisional, serta dokumentasi dan penelitian.

Perkembangan kontemporer juga membawa Gamelan Bali ke panggung global, dengan kolaborasi lintas budaya dan fusion dengan musik modern. Gamelan Bali kini tidak hanya menjadi simbol tradisi, tetapi juga inspirasi bagi industri kreatif.

Baca Juga : Penjelasan Aksara Bali Lengkap dengan Contoh

Bagikan :

Mungkin Kamu Juga Suka